ego, suka, duka, asa, sabar, ikhlas

Jumat, 30 September 2011

Selamat tinggal

Selamat tinggal sayang....
Berakhir sudah kisah kita
Biarkan ini menjadi kenangan
Tergores indah dalam lukisan

Selamat tinggal kasih....
Aku pergi dan tak kembali
Tak ada lagi yang perlu disesali
Semua tlah berakhir sampai disini

Selamat tinggal cinta....
Senja masih berwarna merah
Mentari masih bersinar cerah
Rembulan masih menghangatkan malam

Selamat tinggal kesedihan
Selamat tinggal air mata
Jangan pernah ada lagi duka
Sampai esok pagi menjelang

Kamis, 29 September 2011

Renungi.........

Mentari...
Tak lelahnya menyinari bumi
Dari terbit fajar hingga siang mulai berganti

Rembulan...
Selalu setia menerangi malam
Memberikan kehangatan, Menerangi kegelapan

Bintang....
Sinar terangmu menghiasi malam
Memberikan keindahan, dan pengharapan

Pelangi...
Hadirmu membuat dunia menjadi berwarna warni
Bumi yang tadinya basah..kembali cerah dan berseri

Manusia...
Bisakah kita bercermin dari Mentari, Bulan, Bintang dan Pelangi
Dari kegigihan Mentari yang tak pernah mengenal rasa lelah
Dari Bulan dan Bintang yang selalu setia pada sang malam
Dari Pelangi yang selalu memberikan warna dan keindahan

Rabu, 28 September 2011

Sesal

Ada setumpuk rasa sesal setiap kali aku mengenangmu
Kamu yang dulu ada....lalu pergi entah kemana

Ada sejuta rasa sesal setiap kali aku mengingatmu
Kamu yang dulu hilang....kini ada dihadapan

Ada segudang rasa sesal setiap kali aku melihatmu
Kamu yang kini ada.....tak lagi bisa aku gapai

Ingin aku meraihmu......................
Ingin aku menyentuhmu......................
 
Ingin aku memelukmu......................
Ingin aku mendekapmu............................

Penyesalan....hanyalah tinggal penyesalan
Kata maaf....apa masih sanggup diucapkan ??





Selasa, 27 September 2011

Galau

Tiada padang rumput yang hijau
Tempat melepas lelah
Langkah gontai dan suara hatipun membisu
Saat itu...
Perjalanan yang panjang
Hati gersang dan membeku
Terik mentari menikam kepala
Rasapun telah... tiada

Tiada pantai yang tenang
Tempat menautkan biduk
Raga bergetar tak tentu arah
Saat itu...
Maghrib datang menjemput malam
Hitam gelap semua mejadi kelam
Bidukpun tak pernah... berlabuh

Tiada suara dentingan harpa
Untaian melodi nan merdu
Gemuruh gelora yang membahana
Saat itu ...
Jiwa hati berselimut duka
Kabut tebal halangi arah
Sukmapun tinggalkan... bayangan

Bilakah mendung kan datang mengalun?
Bilakah badai berlalu?
Bilakah prahara jauh menghantar?

Namun, Sabarlah...
Diri menanti...
Pasti semua pergi... berganti

Senin, 26 September 2011

Hijau

Semilir bayu....
Mesra bersemi
Terpana oleh alunan dedaunan yang beradu
Lembut suara untuk dihayati
Membuai buana dalam nada-nada alam

Gemercik banyu...
Dalam alunan melodimu berlalu
Berdebar menyusuri kedamaian yang rawan
Terpukau seakan menghayati
Gelora dalam kalbu

Jauh dari ujung sana
Diantara bukit-bukit gersang
Kucoba membawa sepercik air secerah kemilau

Jalan panjang yang berkelok
Dan kemelutnya sebuah hati
Terbawa.. Terhempas..
Berganti dengan hamparan rumput-rumput hijau

Minggu, 25 September 2011

Pilihan

Selalu ada pilihan..Jika kau melihatnya
Sekali lagi, lihatlah
Resapi........Renungi........Hayati
Jalanmu itulah pilihanmu

Tindakanmu cermin pilihanmu
Diammu keputusan pilihanmu
Pandanganmu hasil pilihanmu
Selalu ada pilihan

Jika kau meminta-Nya
Walau tampak mustahil
Walau tak sejalan pikiran
Dalam kuasa-Nya

Terjalin pilihan ciptaan-Nya
Berpadu menunjukkan kekuasaan-Nya
Terurai bersama keinginan
Keinginan menghasilkan pilihan

Sabtu, 24 September 2011

Taubat

Disuatu malam dari malam-malamku
Aku tidak tahu apa yang menimpa diriku
Kegelapan memenuhi hariku
Bumi dan langit dirasakan sempit buatku

Hatiku tidak menjumpai cahaya
Terangku jadi gelap gulita
Dan air mataku senantiasa mengalir
Pandangan mataku jadi samar


Aku telah banyak ingkar
Dan penuh dengan dosa-dosa besar
Sungguh aku dalam kesedihan yang amat sangat
Dibelenggu oleh dosa-dosa

Dan masihkah ada ampunan buat orang yang berdosa ?
Orang yang penuh dengan noda
Orang yang penuh dengan kotoran
Orang yang penuh dengan dosa-dosa

Engkau yang menjadikanku
Mengasihiku dan mengaruniakanku
Engkau selalu bersama denganku
Tetapi aku telah jauh dariMu

Dan pada hari ini, aku kembali
Dari kegelapan di belakang batasan-batasan agama
Dan aku telah tenggelam tetapi aku tidak menyadarinya
Tiada penyelamatan bagiku melainkan Engkau

Jumat, 23 September 2011

Menangislah...Bila harus Menangis

Menangislah...
Bila itu akan membuatmu tenang
Bila itu bisa membuatmu nyaman
Bila itu dapat membuatmu aman
Bila itu akan membuatmu tentram

Menangislah...
Bila luka itu masih ada
Bila duka itu selalu mendera
Bila kecewa itu nyata
Bila sakit itu belum hilang

Menangislah...
Sebelum air matamu mengering
Sebelum malam berganti pagi
Sebelum datangnya sang mentari
Sebelum hari tak lagi berpelangi

Menangislah...Bila harus menangis


Kamis, 22 September 2011

Cintaku yang dulu

Ada yang tak bisa kubaca dari gerak bibirmu
Ada yang tak bisa kuraba dalam hangat pelukmu
Tapi pandangan matamu masih saja sama
Seperti yang pernah kulihat waktu dulu

Pandangan mata yang dulu pernah ada
Dalam dimensi cinta tak berbatas
Seperti menggapai-gapai dasar asa
Yang tak juga bisa aku dapatkan

Dan masih saja kuingat...betapa aku tersiksa
Seperti terpenjara...saat kau tak ada
Betapa aku merana...saat kau tak lagi kujumpa
Seperti ilusi...bayangmupun tak bisa kulihat

Kini saat ku bisa rasakan kehadiranmu disini
Saat asa dan rasa kembali tumbuh dihati
Dan saat itu pula harus segera kusadari
Kalau kau takkan pernah bisa kumiliki

Rabu, 21 September 2011

Abadikah Cinta...........??


Waktu yang kini menjawab cerita cinta.
Semua berlalu & pergi dari sangkarnya.
Kesalahan itu tak dapat mengusir pergi kebenaran.
Pantasnya hukuman itu menyiksa diri ini.
Cinta, bila ada keabadian di hati mu…
Maka abadikan lah cinta ku.
Bersama waktu yang terus berjalan.



Selasa, 20 September 2011

Perjalanan Waktu

Waktu berjalan sesuai garisnya
Berputar, berdetak, berjalan tanpa henti
Tak ada kata berhenti
Tak ada kata kembali

Ia maju tak pernah mundur
Ia berlalu tak pernah berulang
Kadang sangat terasa
Kadang bagai tiada

Waktu adalah relatif
Waktu adalah perjalanan
Manusia hidup antara 2 waktu
Manusia terikat oleh waktu

Waktu adalah jawaban
Waktu adalah penentuan
Waktu adalah kebahagiaan
Waktu adalah penderitaan
Ia tajam bagai pedang
Ia lembut selembut sutra
Ia lentur bagaikan karet
Ia kaku seperti besi

Jangan bermain dengan waktu
Waktu akan mempermainkanmu
Jangan lepaskan waktu
Waktu akan melupakanmu …

Senin, 19 September 2011

Saat Kesadaran Terbuka

Di saat kesadaran terbuka…
Waktu seakan berhenti untukku
Gambar masa lalu tergambar
Amal berbuah sesal
Dosa menambah resah

Ketakukan…
Ketegangan …
Kecemasan….
Penyesalan….
Mengelilingi jiwa ini

Baru aku tahu
Makna di balik makna
Rahasia di balik rahasia
Aku kecil tak berdaya
Dia di atas segalanya …


Minggu, 18 September 2011

ibu

Ibu adalah kata  paling sejuk yang dilantunkan oleh bibir manusia.
Dan “Ibuku” merupakan sebutan terindah yang selalu ingin diucapkan.
Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu.
Memancar dari kedalaman jiwa yang penuh kerinduan.

Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dikala lara, impian kita dalam duka,
Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi.
Siapa pun yang kehilangan ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci
yang senantiasa merestui dan memberkatinya dalam setiap ucap dan doanya.

Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu.
Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.
Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera,
Sampai bumi terlelap dalam tembang beburungan dan sesungaian.

Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan.
Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya.
Pepohonan dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.
Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud. Penuh cinta dan kedamaian.

Sabtu, 17 September 2011

Sayang

Sayang....
Kata itu tak lagi asing bagiku
Kata itu sering terdengar ditelingaku
Kata itu sering terucap dari bibirmu

Sayang....
Setiap kau katakan itu aku merasa sangat bahagia
Ketika kau ucapkan itu aku merasa paling berharga
Dan saat kau bisikan itu akupun merasa tersiksa

Sayang....Stop !!!
Jangan lagi kau ucapkan kata kata itu
Terasa bagai racun yang mengalir dalam tubuhku
Melukai hati dan rasaku

Semakin sering kata itu terucap
Aku semakin meradang
Lukaku makin menganga
Aku semakin tidak berdaya

Sayang...
Simpan saja kata itu untuk kasihmu
Anggap kau tak pernah ucapkan itu untukku
Karna aku tak layak dapatkan itu

Jumat, 16 September 2011

Jalan Hidup

Aku tengah berada di persimpangan
Ntah jalan mana yang harus aku lalui
Keduanya begitu gelap terjal dan mendaki
Aku tak kuasa untuk memilih satu dari keduanya

Waktu terus bergulir sedang aku masih berada disini
Aku diam, aku terpaku, aku tak bisa lagi berpikir jernih
Harapku yang begitu besar masih tersimpan rapi
Asaku yang dulu indah masih tersisa walau sedikit

Tuhan...aku tahu ini adalah takdirku dariMu
Aku sadar ini adalah jalan yang harus aku tempuh
Aku harus terima ini sebagai ujianMu di hidupku
Apalah dayaku tak kuasa aku menolakMu

Tuhan...ujianMu begitu berat cobaanMu begitu dalam
Tapi aku tidak layak untuk terus berkeluh kesah
Karena KaruniaMu begitu besar nikmatMu tidak terhingga
Ampuni aku Tuhan...jangan jauhkan aku dariMu

Kamis, 15 September 2011

Bumi Murka

Apa kau rasa bumi sudah tua Tak kan mampu menompang hidup kita
Apa kau tahu Tuhan sudah muak Terhadap kita yang melunjak

Gunung akan muntah Ketika kau bertingkah
Laut akan meludah Ketika kau berubah

Apa kau ingin menghancurkan dunia Dengan ulahmu yang bertingkah
Dengan gayamu yang mewah Dengan sifatmu yang serakah

Bumi akan aman Jika kau tak ikuti zaman
Laut akan tenang Bila kau tak berenang

Kau sangat tahu diriku terikat Tapi tak pernah kau coba merapat
Kau mengharapkan manfaat Sampai kau tak pikirkan akibat

Rasaku ingin kabur Ingin hasratku tuk melebur
Ingin ku tuk keluar Dari tingkahmu yang tak bisa diatur

Sungguh ku tak kuat mengangkat bebanmu Yang tak menganggapku
Jika tuhan menyuruhku Kutak kan kembali mengenalmu




Rabu, 14 September 2011

Kehidupan


Dalam kemelut kucoba melangkah
Menerjang badai kehidupan ini
Tiada bertahan tiada pula tertahan
Semua membisu...

Tatkala lima bintang menghakimi
Kucoba membisu....
Sayup mendesah gelora sukmaku
Bagai tawa di alam merdeka
Seakan meronta dalam gelap gulita
Menanti cahaya..
Menanti cahaya..

Pancarkanlah sinarmu matahari
Menembus hati nan kelabu
Mungkin esok asa tercapai
Putra takkan pernah berputus asa

Selasa, 13 September 2011

Just For You


I can’t stay now, I’m just wait now
My hand they grow so impatient
Many things I’ve got to do now
for the first ray of the morning
Though she dreams in peacefull slumber
Sleep to me just doesn’t come
When she wakes I’ll try to tell her
Everything I’ve to say
And the night so dark inside me
Makes me finally understand
Where the love that she has given
She can light the sky forever
It’s the way she gives so freely
It’s the way she takes my hand
I’ll just ask the sunshine brightly
Got to see her smile again
Then I’ll sing the song I’ve written
And I’ll make the whole world listen
In the silence just for you
Like no one has ever heard
And I’ll wake up all the lovers
And I’ll keep them back for hours
And we’ll do the things we’ve wanted
The way that lovers do
Then we’ll run to the street
And we’ll start to dance like crazy
Though she wants only to feel joy
It’s the love she give and need
And we’ll take me tab of chorus
And we’ll paint the street and building
Rainbow colors everyone
Though she wants colors to see
And we’ll take all field of flowers
Make the street alive with spring
Make the place where lovers go
To love the way like lovers do
Then we’ll fly to the sky
And we chose we trought the stars
And our stars will tell the whole world
The love we had, we are …
The love we share is sweet
The love we know is real
That love is not a dream
but last a life time long
Because your love and mine we give
Without gleaming holdng in
And love that we have given
Return to ask the wind
Cause your love for me
Is not beginning and the end
Your love and mine is now
for me …  forever
Your love for me...forever

Senin, 12 September 2011

Ayah

Dulu………
Kita bercerita
Besama dendangan rumput yang tengah bersuka ria
Juga siulan burung pipit diantara sudut pematang durja
Kita berlomba mengucap harapan
Bersuka cita......Bergaduh-gaduh sendiri
Untuk mencoba membahagiakan diri
Kita berlari diantara detik-detik waktu
Sambil memikul derita dan kecambuk sekutu
Juga mengangkang kita dalam lelah dan ragu

Kini…………………..
Kau pergi dan tak mungkin kembali
Hanya tinggalkan kisah dan tetesan air mata yang menghujam diri
Siapa tak kuasa.........ditinggalkan mu dengan rasa tak tega
Jika dibayangkan kau berbaring dengan bisu
Mencoba harapkan cahaya yang benderang
Tertutup nisan yang kian rapuh teradu hari
Bila terus terbayang engkaupun bisa hilang terendam dalam tanah
Tinggalkan belulang dan kain kisah cerita
Ayah...doaku selalu besertamu

Minggu, 11 September 2011

Bayangan Kehidupan

Keindahan pagi menyapa Hidup
Saat mentari terasa menyegarkan
Saat udara menyejukkan batin
Saat ketenangan hadir di hati

Rasa yang tenang
Bahagia seakan menyempurnakan gelora kehidupan
Melahirkan sebuah peristiwa yang tercipta dengan indah
Mendatangkan bayangan Hidup ini
Yang selalu hadir di hati
Yang melahirkan perjuangan

Kapan aku berdiri
Saat itu pula aku terjatuh
Kapan kebahagiaan hadir menjelma
Saat itu pula aku kehilangan

Tak sabar aku melangkah
Untuk smua yang palsu
Ku akan lengkapi hidup
Untuk bayangan kebahagiaan

Sabtu, 10 September 2011

Matahariku

Malampun tiba…
Ku tatap Bulan… Ku sedih… Ku sadar... Ku sendiri…
Ku pandang Bintang… Ku bahagia… Ku yakin ada banyak cinta untukku…
Kan ku tunjuk satu Bintang untuk temani malam-malamku…
Hingga esok pagi... Bintang kan tetap bersinar…
Itulah Matahariku…


Merindu

Siang dalam luka
Merindu senja kian menghampiri ku
Berharap ada pelangi mewarnai dan memberi cahaya peri di dalam lukisan hatiku
Terangi warna indah dengan cinta
Basuh lukaku dengan warna sahdu
Aku merindumu seperti kumenanti tetesan pertama air hujan yang jatuh ke tanah
Basahi dan dinginkan api hatiku yang terbakar cemburu dan dustamu


Jumat, 09 September 2011

Hujan

Hujan ........
Kabarkan pada dunia lewat tetes tirta
Betapa besar karunia-NYA
Sungguh agung tiada terkira
Wahai angin sepoi yang tak ubah laksana beliung
Sapalah mereka yang mulai melalaikan-NYA
Tegurlah mereka
Insan yang kian jauh tuk tunaikan hak-Nya
Duh.......
Bumi yang kini terbasahi
Peringatkanlah para durjana yang kian merajalela
Tampakkanlah olehmu bahwa kegagahan hanyalah hiasan semata
Buktikanlah apa yang mereka damba adalah hal sia-sia
Rimbun perdu nan hijau
Bergoyang ikuti alur sang bayu
Kian cepat lalu tumbang
Ingatlah wahai para penghuni sementara
Seberapa besar jayamu sekejap pun pasti kan sirna
Hilang dalam sekejap
Musnah tak berbekas
Apa yang kau bangga
Jika dengan air saja jadi merana
Apa yang kau harap
Bila tanah telah meratakan semuanya
Apa yang kau mimpi tatkala sang bayu tiada lagi tersenyum berseri


Kamis, 08 September 2011

Tuhanku...


Tuhanku….
Ketika hati menangis, hanya Kau saja yg tahu
Ketika mereka semua meninggalkan aku
Ketika dunia tak lagi pedulikanku
Kau tetap mendengar rintihanku

Tuhanku....
PadaMu tempatku menagih kasih
PadaMu tempatku berpasrah diri
DekatMu ketenangan serasa menghampiri
Syahdu malam tak terasa sunyi

Tuhanku….
Ketika aku dalam kepayahan
Dalam kesendirian dihimpit cobaan
Kau beri aku kesabaran
Pengalaman mengajar arti kematangan

Tuhanku...
Kau yang membolak balikan hati
Tolong bukakan pintu hatiku ini
Lunakankan hatiku untuk memberi kasih
Pada mereka yang pernah menyakiti

Tuhanku….
Ketika aku buntu arah
Kau berikan aku kekuatan
Kau tunjukkan aku jalan
Kau tak biarkan aku sendirian

Tuhanku….
Yang Maha Pengasih, Rahmatmu tak terkira
Syukurku melangit pun tetap tak terjangkau
Sungguh aku merasa berdosa karena dulu sering alfa
Ku mohon.....Ampuni aku.

Rabu, 07 September 2011

Cinta Kita

Bagai bintang dilangit Begitulah cinta kita
Tak kan pernah binasa Meski terhapus masa

Terima kasih Tuhan Kau telah sempurnakan
Telah engkau ciptakan Dia untuk diriku
Aku bukan pujangga Yang pandai rangkai kata
Yang ku punya Hanyalah segenggam cinta

Saat kita melaju diatas dua roda
Pegang erat pundakku saat mau meninggalkanku
Lupakan aku bila itu terbaik untukmu
Jangan pernah kau tanyakan cinta yang tersisa
Yang kau pun tak punya

Biarlah Aku akan pergi
Tinggalkan semua Cinta ini selamanya
Patahkanlah sayapku
Saat ku mencoba Berpaling dari kasih dan sayangmu
Maka bunuhlah aku bila aku mencoba berpaling dan mencari penggantimu


Selasa, 06 September 2011

Suara hati

Cahayamu telah menerangi kegelapan pikiranku
Kasihmu bersemayam di dalam hatiku
Sinar matamu adalah cahaya jiwaku
Kekuasaanmu berada di balik setiap tindakanku

Kedamaianmu adalah ketenangan diriku
Kehendakmu selalu menuntunku
Suaramu terdengar jelas lewat setiap kata yang kuucapkan
Wajahmu terlihat jelas lewat wajahku

Dibalik badan ini, yang ada hanyalah jiwamu
Hidup ini adalah napasmu
Oh...suara hatiku diriku adalah dirimu
Tak terwujud kau ada dalam setiap jiwa



Senin, 05 September 2011

Rindu

Rindu...
Masih saja ku merindu mu
Meski langit dan bumi tak merestu
Meski hati dan logika tak menyatu

Aahhh...
Lelah hati ku terus bertarung bersama logika
Mengapa tak pernah kutemukan jawaban
Siapa yang mestinya ku ikuti ??

Logika yang tak pernah mengizinkan rindu menghinggapi pikiran ku ??
Ataukah...
Sang hati yang selalu meminta ku mengikuti kata-katanya ??

Lagi...lagi... Aku bingung !!
Sedang kau masih disana
Terdiam dan tak mau tahu segala gelisah ku

Minggu, 04 September 2011

Puisi

Aku tak pernah berlari meninggalkanmu !
Melangkah menjauhi pun tak pernah terlintas
Aku masih disini…. Aku masih ada…
Namun sebait pun kini tak sempat lagi kubuat

Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Tuk menulis tentang hati…
Dalam sebentuk puisi

Nyatanya aku tak pernah sempat
Ragaku s’lalu saja terlebih dahulu penat
Sehingga asa dan rasa tak pernah sempat
Dapatkan waktu yang tepat untuk puisi-puisi baru kubuat

Hingga sekali lagi di hari ini
Kerinduan pada puisi kembali menjadi
Curahan hatiku dalam sebentuk puisi
Semoga esok aku bisa segera kembali

Sabtu, 03 September 2011

Kecewa

Ku jalani dunia indah dengan senyuman
Ku ayunkan langkah dengan satu keyakinan
Ku tapaki bebatuan tajam dengan harapan
Ku lalui hidup penuh warna dengan sabar

Saat gelap melingkupi jalanku
Kala kabut menutupi pandanganku
Ketika tak lagi kulihat sinar terang di ufuk
Ceritakan semua hidup matimu

Agar jiwa dapat menerima
Agar hati bisa berkata
Jangan pernah engkau berdusta
Hanya untuk dirinya

Ku tak tau siapa dirimu
Saat engkau hadir dalam naluriku
Rasa ............,
Permintaan....,
Ungkapan.....,
Ku akui ada padaku
Maafkan bila semuanya kini telah hilang
Sebab engkau tak lagi hadir buatku

Jumat, 02 September 2011

Perahu kecil

Perahu kecil itu berlayar tanpa nahkoda
Berlayar jauh ditengah lautan luas nan ganas
Terombang ambing oleh gulungan ombak
Tersapu oleh gelombang yang datang

Perahu kecil itu masih tetap berlayar
Menghalau semua rintangan yang ada
Menerjang deburan angin yang kencang
Tetap berlayar dengan sisa sisa tenaga

Perahu kecil itu menangis, menjerit, meronta
Kapan dia bisa sampai ketepian
Melepaskan semua peluh dan dahaga
Melabuhkan asa yang masih tersisa

Perahu kecil itu tidak sendiri
Ada seorang peri yang slalu hadir dihati
Menemaninya dikala sepi
Menghiburnya disaat sunyi

Perahu kecil itu tekadnya semakin bulat
Keyakinannya semakin kuat
Tak ada lagi yang dia cari
Selain keridhoan sang Illahi Rabbi

Kamis, 01 September 2011

Sapaan hati

Sahabat.....
Saat ku buka beranda tak kulihat sosok dirimu ada menyapaku.
Aku cari dan terus kucari, semua yang ada hanyalah kehampaan.
Aku sedih, akankah dirimu berpaling dariku ?

Sahabat.....
Sekian pekan tak terasa membawa kita yang jauh menjadi dekat.
Sedekat genggaman jemari pada kedua tangan ketika sedang merindu.
Oh, mungkinkah ???
 
Sahabat.....
Sengaja kutulis beberapa patah aksara tanpa makna.
Seolah mampu menghapus rasa rinduku kepada putik-putik asa yang ada padamu.
Akankah dapat kau rasakan gejolak jiwa yang selalu ingin mengenangmu ?

Sahabat.....
Walau kita terbatas dinding yang tak memungkinkan mata untuk saling memandang,
Tangan untuk saling berjabat dan hati untuk saling mendekap,
Karena tirai waktu memisahkan kita.

Sahabat.....
Biarkan jalinan ukhuwah tetap terjaga tanpa asa untuk bersama.
Biarkan tetap terbingkai apik dalam rona-rona fatamorgana.
Biarkan bias itu mewarnai hati kita.

Sahabat.....
Semoga Silaturahim kita akan tetap terjaga selamanya. Amin...