ego, suka, duka, asa, sabar, ikhlas

Sabtu, 03 Desember 2011

Bom Waktu

Mungkin nanti, esok, bahkan lusa 
ku bisa saja mati ditelan kesunyian yang tak berarti.

Kurasakan detak dijantungku telah melemah karena aku sering menangis didalam hati 
dan mengurung didalam diri dengan semua kepenatan karen hati.

 
 
Ini kutulis dengan penuh makna yang berarti, 
untuk orang terkasih dan mengasihiku sepenuh hati.

Ragaku tak kuat lagi meski mentari hadir kembali 
menyinari bumi dan hangatkan tubuh ini.

Perih, luka sayatan dan goresan tak kan pernah terlihat ditubuhku ini
bagai hari yang cerah ia selalu mengindahkan raga dan menutupi isi.

Ini benar datangnya dari diri melalui bisikan hati karena aku merintih didalam hati siang tadi, 
kupangku kesedihanku tanpa ada seorangpun yang datang menghampiri.

ini nyata. . . 
Bukan kiasan seperti aku menggores kisah mereka dengan bait yang aku punya.

Kurasa maut telah dekat dekat jiwaku diseberang sini, 
menunggu mati dan bisa jadi ini karya terakhirku dimalam ini.

Sampai nanti. . .
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar